Senin, 05 April 2010

SURAT KE : 86 ATH THAARIQ ( YANG DATANG DI MALAM HARI )

Surat : Ath Thaariq ( Yang Datang Di Malam Hari )
Surat : Ke 86 ; 17 Ayat

Dengan memnyebut nama Allah Yang Pemurah lagi Maha Penyayang

TIAP TIAP MANUSIA ITU ADA YANG MENJAGANYA

01. Demi langit dan yang datAng pada malam hari.
02. Dan tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu,
03. (yaitu) bintang yang besinar tajam,
04. setiap jiwa (manusia) pasti ada penjaganya.

ALLAH YANG KUASA MENCIPTAKAN MANUSIA, KUASA PULA MEMBANGKITKANNYA

05. Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.
06. Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar,
07. yang keluar dari antara tulang punggung (sulbi) dan tulang dada.
08. sungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati).
09. Pada hari ditampakkan segala rahasia,
10. maka manusia tidak lagi mempunyai suatu kekuatan dan tidak (pula) ada penolong.

AL QUR’AN PEMISAH ANTARA YANG HAK DAN YANG BATHIL

11. Demi langit yang mengandung hujan,
12. dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan,
13. sesungguhnya (Al Qur’an) itu benar-benar firman pemisah (antara yang hak dan yang batil),
14. dan (Al Qur’an) itu bukanlah sendaugurauan.
15. Sesungguhnya mereka (orang kafir) itu merencakan tipu daya yang jahat,
16. dan Aku pun membuat rencana (tipu daya) dengan rencana (yang jitu).
17. Karena itu berilah penangguhan kepada orang-orang kafir. Berilah mereka kesempatan untuk semenatara waktu.

---mic---
Haji Muhammad MASUD_CHATIM Bani MUHTAROM
( mic.ok1214@gmail.com )

SURAT KE : 80 'ABASA ( IA BERWAJAH ASAM )

Surat : ‘Abasa ( Ia Berwajah Asam )
Surat : Ke 80 ; 42 Ayat

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

TEGURAN KEPADA RASULULLAH S.A.W.

01. Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling,
02. karena sorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum).
03. Dan tahukah kamu (Muhammad) barangkali ia akan menyucikan dirinya (dari dosa),
04. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya ?
05. Adapun orang-orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy),
06. maka kamu (Muhammad) memberi perhatian kepadanya,
07. padahal tidak ada (cela) atas kamu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman).
08. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
09. sedang dia takut (kepada Allah),
10. kamu (Muhammad) malah mengabaikannya.
11. Sekali-kali jangan (begitu) ! Sesungguhnya, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan,
12. maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya,
13. di dalam kitab-kitab yang muliakan ( di sisi Allah),
14. yang ditinggikan (dan) disucikan,
15. di tangan para utusan (malaikat),
16. yang mulia lagi berbakti.

PERINGATAN TUHAN KEPADA MANUSIA YANG TIDAK TAHU HAKIKAT DIRINYA

17. Celakalah manusia ! Alangkah kufurnya dia !
18. Dari apakah Dia (Allah) menciptakannya ?
19. Dari setetes mani, Dia menciptakannya lalu menentukannya.
20. Kemudian jalannya Dia mudahkan,
21. kemudian Dia mematikannya lalu menguburkannya
22. kemudian jika Dia menghendaki, Dia membangkitknnya kembali.
23. Sekali-kali jangan (begitu) ! Dia (manusia) itu belum melaksanakan apa yang Dia (Allah) perintahkan kepadanya.
24. Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makannannya,
25. Kamilah yang telah mencurahkan air melimpah (dari langit),
26. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,
27. lalu di sana Kami tumbuhkan biji-bijian,
28. dan anggur dan sayur-sayuran,
29. dan zaitun dan pohon kurma,
30. dan kebun-kebn (yang) rindang,
31. dan buah-buahan serta rerumputan.
32. (Semua itu) untuk kesenangan kamu sekalian dan untuk hewan ternak kamu sekalian.
33. Maka apabila datang suara yang memekakan (tiupan sangkakala yang ke dua),
34. pada hari itu manusia lari dari saudaranya,
35. dan dari ibu dan bapaknya,
36. dan dari isteri dan anak-anaknya.
37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya.
38. Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri,
39. tertawa dan gembira ria,
40. dan pada hari itu ada (pula) wajah-wajah yang tertutup debu (suram),
41. tertutup oleh kegelapan (ditimpa kehinaan dan kesusahan).
42. Mereka itulah orang-orang kafir yang durhaka.

---mic---
Haji Muhammad MASUD_CHATIM Bani MUHTAROM
( mic.ok1214@gmail.com )

Kamis, 01 April 2010

SURAT KE : 76 AL INSAN ( MANUSIA )

Surat : Al Insan ( Manusia )
Surat : Ke 76 ; 31 Ayat

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

KEHIDUPAN MANUSIA MENUJU KESEMPURNAAN

Proses Kejadian Manusia

01. Bukankah telah datang kepada manusia waktu dari masa, yang ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut ?
02. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
03. Sesungguhnya Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus ; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur.
04. Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.

Balasan Allah Kepada Orang-Orang Yang Berbuat Kebajikan Dan Tingkatan-Tingkatan Balasan-Balasan itu

05. Sungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur,
06. (yaitu) mata air (dalam syurga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya.
07. Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana.
08. Dan mereka memberika makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan,
09. (sambil berkata) : “Sesungguhnya kami memberikan makanan kepada kamu sekalian hanyalah karena mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak megharap balasan dan terima kasih dari kamu sekalian.
10. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan pada hari (ketika) orang-orang berwajah masam penuh kesulitan”.
11. Maka Allah melindungi mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka keceriaan dan kegembiraan hati.
12. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabarannya (berupa) syurga dan (pakaian) sutera,
13. di sana mereka duduk bersandar di atas dipan, di sana mereka tidak melihat (merasakan teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang berlebihan.
14. Dan naungan (pepohonan)nya dekat di atas mereka dan dimudahkan semudah-mudahnya untuk memetik (buah)nya.
15. Dan kepada mereka di edarkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala (cangkir) yang bening laksana kristal,
16. kristal yang jernih terbuat dari perak, mereka tentukan ukurannya yang sesuai (dengan kehendak mereka).
17. Dan di sana mereka diberi segelas minuman berjampur jahe.
18. (Yang di datangkan dari) sebuah mata air ( di syurga) yang dinamakan salsabil
19. Dan mereka dikelilingi oleh para pemuda-pemuda yang tetap muda. Apabila kamu sekalian melihatnya, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan.
20. Dan apanbila kamu melihat (keadaan) di sana (syurga), niscaya kamu akan melihat bebagai macam keni’matan dan kerajaan yang besar.
21. Mereka berpakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan memakai gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih (dan suci).
22. Sesungguhnya ini balasan untuk kamu sekalian, dan usaha kamu sekalian diterima dan diakui (Allah).

Tuntutan-Tuntutan Allah Kepada Muhammad S.A.W.

23. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur’an kepadamu (Muhammad) secara berangsur-angsur.
24. Maka bersabarlah untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antara mereka.
25. Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang.
26. Dan pada sebahagian dari malam, maka bersujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bahagian yang panjang di malam hari.
27. Sesungguhnya mereka (orang kafir) itu mencintai kehidupan (dunia) dan mereka meninggalkan hari yang berat (hari akhirat) di belakangnya.
28. Kami telah menciptakan mereka dan menguatkan pesendian tubuh mereka. Tetapi jika Kami menghendaki, Kami dapat mengganti dengan yang serupa mereka.
29. Sesungguhnya (ayat-ayat) ini adalah peringatan, maka barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) tentu dia mengambil jalan menuju kepada Tuhannya.
30. Dan kamu sekalian tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabila dikehendaki Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
31. Dia memasukkan siapapun yang Dia kehendaki ke dalam rahmat-Nya (syurga). Adapun bagi orang-orang zalim disediakan disediakan-Nya azab yang pedih.

---mic---
Haji Muhammad MASUD_CHATIM Bani MUHTAROM
( mic.ok1214@gmail.com )

Kamis, 18 Maret 2010

SURAT KE : 63 AL MUNAAFIQUUN ( ORANG-ORANG MUNAFIQ )

Surat : Al Munaafiquun (Orang-Orang Munafiq)
Surat : Ke 63 : 11 Ayat

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

ORANG-ORANG MUNAFIQ

Sifat-Sifat Orang Munafiq

01. Apabila orang-orang munafiq datang kepada kamu (Muhammad), mereka berkata : “Kami mengakui bahwa kamu adalah Rasul-Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah menyaksikan bahwa sesungguhnya orang-orang munafiq itu benar-benar pendusta.
02. Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka mengahalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya betapa buruknya apa yang telah mereka kerjakan.
03. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menajadi kafir (lagi), maka hati mereka dikunci, karena itu mereka tidak dapat mengerti.
04. Dan apabila kamu melihat mereka , tubuh mereka mengagumkan kamu. Dan jika mereka berkata, kamu mendengarkan tutur-katanya. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa setiap teriakan ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari kebenaran) ?
05. Dan apabila dikatakan kepada mereka; “Marilah (beriman), agar Rasulullah memohonkan ampunan bagi kamu sekalian”, mereka membuang muka dan kamu lihat mereka berpaling dan mereka menyombongkan diri.
06. Sama saja bagi mereka, kamu (Muhammad) mohonkan ampunan untuk mereka atau tidak kamu mohonkan ampunan bagi mereka, Allah tidak akan mengampuni mereka; sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasiq.
07. Mereka orang-orang yang berkata (kepada orang Anshar) ; “Janganlah kamu sekalian bersedah (bantuan) kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah sampai mereka bubar (meninggalkan Rasulullah)”. Padahal milik Allah-lah perbendaharaan langit dan bumi, tetapi orang-orang munafiq itu tidak memahami.
08. Mereka berkata : “Sesunguhnya jika kita kembali ke Madinah (kembali dari perang Bani Mustalik), pastilah orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari sana”. Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-nya dan bagi orang-orang yang beriman, tetapi orang-orang munafiq itu tidak mengetahui.

Peringatan Kepada Orang-Orang Mu’min

09. Hai orang-orang yang beriman ! Janganlah harta benda kamu sekalian dan anak-anak kamu sekalian melalaikan kamu sekalian dari megingat Allah. Dan barangsiapa berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
10. Dan infakkanlah sebahagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kamu sekalian sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu sekalian; lalu dia berkata (menyesali) ; “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku akan bersedah dan aku akan termasuk orang-orang yang shaleh”.
11. Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu sekalian kerjakan.

---mic---
Haji Muhammad MASUD_CHATIM Bani MUHTAROM
(mic.ok1214@gmail.com )

Jumat, 29 Januari 2010

SURAT KE : 32 AS SAJADAH ( SUJUD )

Surat : As Sajadah
Surat Ke : 32 : 30 Ayat

Dengan menyebut nama Allah Yang maha Pemurah lagi Maha Penyayang

AL QUR’AN ADALAH WAHYU DARI TUHAN

Al’ Qur’an Bukanlah Ciptaan Muhammad S.A.W.

01. Aliif Laam Miim
02. Turunnya Al Qur’an itu tidak ada keraguan padanya, (yaitu) dari Tuhan seluruh alam.
03. Tetapi mengapa mereka (orang-orang kafir) mengatakan; “Dia (Muhammad) telah mengada-adakannya”. Tidak, Al Qur’an itu kebenaran (yang datang) dari Tuhanmu, agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang belum pernah didatangi orang yang memberi peringatan sebelum kamu, agar mereka mendapat petunjuk.

Masa Terciptanya Alam Semesta

04. Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya dalam enam hari (masa), kemudian Ia bersemayam di di ‘Arasy. Bagi kamu sekalian tidak ada seorangpun penolong maupun pemberi syafa’at selain-Nya. Maka apakah kamu sekalian tidak memperhatikan ?
05. Ia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitungan kamu sekalian.
06. Yang demikian itu, ialah Tuhan yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang

Proses Kejadian Manusia Dan Kebangkitannya Di Hari Kiamat

07. Yang memerindah segala sesuatu yang Ia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah,
08. kemudian Ia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani).
09. Kemudian Ia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)-nya dan Ia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagi kamu sekalian, (tetapi) sedikit sekali kamu sekalian bersyukur.
10. Dan mereka berkata ; “Apakah apabila kami telah lenyap (hancur) di dalam tanah, kami akan berada dalam ciptaan yang baru ? Bahka mereka mengingkari pertemuan dengan Tuhannya.
11. Katakanlah (Muhammad) : “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) kamu sekalian akan mematikan kamu sekalian, kemudian kepada Tuhan kamu sekalian, kamu sekalian akan dikembalikan”.

Sebuah Perbandingan Antara Orang-Orang Mu’min Dengan Orang-Orang Kafir
12. Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepala mereka di hadapan Tuhan mereka (mereka berkata) : “Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar maka kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjalakan amal shaleh (kebajikan). Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin”.
13. Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami berikan kepada setiap jiwa petunjuk (bagi)nya, tetapi telah ditetapkan perkataan (ketetapan) dari-Ku; “Pasti akan Aku penuhi neraka jahannam dengan jin dan manusia bersama-sama.
14. Maka rasakanlah oleh kamu sekalian (azab ini) disebabkan kamu sekalian melailakan pertemuan dengan hari kamu sekalian ini (hari Kiamat), sesungguhnya Kami pun melalaikan kamu sekalian dan rasakanlah azab yang kekal, atas apa yang telah kamu sekalian kerjakan”.
15. Orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, hanyalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengannya (ayat-ayat Kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Tuhan mereka, dan mereka tidak menyombongkan diri.
16. Lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka, mereka berdo’a kepada Tuhan mereka dengan rasa takut dan penuh harap, dan mereka menginfakkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
17. Maka tidak seorang-pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam ni’mat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.
18. Maka apakah orang yang beriman seperti orang yang fasik (kafir) ? Mereka tidak sama.
19. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka akan mendapat syurga-syuraga tempat kediaman, sebagai pahala atas apa yang telah mereka kerjakan.
20. Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir), maka tempat kediaman mereka adalah neraka. Setiap kali mereka hendak keluar darinya, mereka dikembalikan (lagi) ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka; “Rasakanlah azab neraka yang dahulu kamu sekalian dustakan.
21. Dan pasti Kami rasakan kepada mereka sebahagian siksa yag dekat (di dunia) sebelum azab yang elbih besar (di akhirat) ; agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
22. Dan siapakah yaga lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling darinya ? Sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berdosa.

Perintah Allah Untuk Menerima Al Qur’an Dengan Tidak Ragu-Ragu.

23. Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa, maka janganlah kamu (Muhammad) ragu-ragu menerimanya (Al Qur’an) dan Kami jadikan Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi Bani Israil.
24. Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami selama mereka sabar. Mereka meyakini ayat-ayat Kami.
25. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari Kiamat tentag apa yang dahulu mereka perselisihkan padanya.
26. Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, betapa banyak umat-umat sebelum mereka telah Kami binasakan, sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya yang demkian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah). Apakah mereka tidak mendengarkan (memperhartikan) ?
27. Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Kami mengarahkan (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan (dengan air hujan itu) tanam-tanaman sehingga hewan-hewan ternak mereka dan mereka sendiri dapat makan darinya. Maka mengapa mereka tidak memperhatikan ?
28. Dan mereka bertanya, “Kapankah kemenangan itu (datang) jika kamu sekalian orang yang benar ?”
29. Katakanlah ; “Pada hari kemenangan itu, tidak berguna lagi bagi orang-orang kafir keimanan mereka dan mereka tidak diberi penangguhan”.
30. Maka berpalinglah kamu dari mereka dan tunggulah, sesungguhnya mereka (juga) menunggu.

---mic---
Haji Muhammad MASUD_CHATIM Bani MUHTAROM
( mic.ok1214@gmail.com )

Minggu, 14 Juni 2009

Selamat Istirohat di Awang-Awang



Datuk MasOek alias mbah-Kung Oek, selamat istirohat di awang-awang, cucunda akan menyapa ketika malam bulan purnama ...............
cucunda tercinta : Faris FADLURROZAQ

Kamis, 09 April 2009

Perkawinan Nabi Muhammad II

Suasana KUA waktu itu sangat sepi, biasanya jam-jam sebelum dzuhur ramai orang meminta pelayanan KUA, sebagian pegawai ada yang menulis, mengetik ada juga yang sedang mengikat berkas pemeriksaan, Naib tidak ada di kantor mungkin sedang ke kecamatan atau ke majlis-taklim, suasana Maulid Nabi Muhammad hampir ditiap majlis taklim dan masjid mengadakan peringatan tersebut ……. tiba-tiba penghulu Machfud berzikir melagukan atau me-naghom-kan beberapa ayat-ayat Alqur’an

#“Raja berkata : ‘bawalah ia kepadaku’ Maka tatkala utusan itu datang kepada Yusuf, berkatalah Yusuf : ‘ Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tanganya. Sesungguhnya Tuahn-ku, Maha Mengetahui tipu daya mereka’ QSA : 12 ; 50

# raja berkata (kepada wanita-wanita itu) : ‘Bagaimana keadaanmu (apakah Yusuf terpengaruh godaan itu apa tidak) ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadamu) ?’ Mereka berkata : Maha Sempurna Allah, kami tiada mengetahui sesuatu keburukan dari padanya. Berkata istri al Aziz : ’Sekarang jelaslah kebenaran itu, akulah yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya ia termasuk orang-orang yang benar. QSA : 12 ; 51

# (Yusuf berkata) : ‘Yang demikian itu agar dia (Al Aziz) mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berhianat kepadanya di belakangnya, dan bahwasanya Aallah tidak meridhai tipu daya orang-orang yang berkhianat. QSA : 12 ; 52

…… beberapa menit kemudian masuk waktu shalat dzuhur …… menjelang jam 13.00 nasi bungkus yang dipesan dari uang patungan belum kunjung datang, mungkin warung sedang ramai pengunjung, atau mungkin nasinya kehabisan, menunggu hasil tanakan berukutnya, memang warung Teh Lela –panggilan Nurlela- tak sepi dari pengunjung, kelebihan penarik pengunjung warung ini dibandingkan warung lainnya hanya cara menyajikan menunya saja, yang tiap hari berubah walau hanya dua-tiga macam lauk-sayur-gulainya ……

1] Sofyan Amin memulai pembicaraan : “pak Machfud, surat Yusuf yang pak Machfud lantumkan tadi menjelang sholat, seperti romantika novel saja” menurutku seperti sebuah protes seorang istrri terhadap suami-suami yang memiliki selir-gundik ataupun istri simpanan. Dalam kesepiannya seorang istri juga wajar kalau memiliki teman kencan selain suaminya.

2] Mungkin ada benarnya, ‘kata Machfud’ coba banyangkan pada saat itu seorang Raja Caesar atau Faroh memiliki teman kencan semacam Harim yang jumlahnya puluhan bahkan hingga ratusan termasuk Nabi Daud dan Sulaiman yang kebetulan keduanya juga sebagai raja, bahkan dalam Ke-khilafah-an Islampun di lingkungan istana terdapat bangunan kaputrian yang hanya dihuni para harim kholifah, hanya dijaga dan ditemani para lelaki yang konon para lelaki ini dikebiri terlebih dahulu oleh team medis kekhilafahan setelah dapat diterima sebagai pegawai khilafah.

1] Aku gak dapat bayangkan, bagaimana mereka ketika berkumpul bersama dalam dinding tinggi penuh kemewahan yang merupakan dambaan wanita agar dapat mengabdi kepada kholifah sebagai pelipur serta penghibur kholifah. Namanya bibir tak berkancing maupun reselting bebas buka-tutup, juga lidah menjulur terkulum tiada tulang berada di ruang kebebesan dalam mulut, pasti pertanyaan yang terlontar bagaiamananya … apanya ketika habis dikunjungi kholifah.

2] Yang kubayangkan bahwa dalam bangunan tempat Harim itu ada ruangan semacam balai atau hall ada karpet tebal dan halus bermacam buah-buahan, makanan dan minuman parfum, minyak ramuan rempah dan alat musik. Kholifah beserta permaisuri merebahkan diri, punggung kepala beralaskan bantal ber-kapuk-kan bulu unggas juga bulu domba pilihan atau kapas, para Harim melingkar sekeliling kholifah ada yang memijit membelai dari ujung kaki hingga rambut kepala, sementara yang lain menyanyi, menari tarian perut biasa, juga ada tarian erotic, sementara penjaga yang dikebiri hanya dapat menikmati dengan pandangan matanya yang sesekali menelan lidah ikut menikmati keindahan yang disaksikan.

1] Kalau aku membayangkan, sebelum para Harim memulai pekerjaan mereka, terlebih dahulu mencium tangan dan telapaknya kholifah, kemudian kholifah membalas dengan ciuman kening dan kedua pipi-mereka, setelah badan segar dan fikiran kosong sampai kholifah ngantuk tidur bersama permaisuri yang mendapatkan gilirannya pada malam itu, kembalilah para Harim ke kamarnya masing-masing, seluruh lampu dipadamkan hanya satu lampu berminyak lemak/gemuk gazalba atau kijang yang menyala redup-redup, yang menebarkan bau harum diruangan

…… tiba-tiba terdengar salam “asslamu’alaikum” kata Kurokandas alias Ahmad Karim

1&2] wa ‘alaikum salam eee H a r i m, masuk kang, jawab mereka berdua.

3] Terima kasih mendapat satu nama panggilan lagi ‘kata Kurokandas’ dengan demikian panggilanku Kurokandas alias Harim Ahmad Karim

1] Bagaimana ? Sehat-sehat ? Sendirian ? Mana penghulu Kayim !?

3} Waduh, banyak sekali pertanyaannya….. alhamdulillah sehat …… pak penghulu sedang menyawah, mengerjakan sawah bengkok-desa jatah yang diperunukkan penghulu, mungkin beberapa hari lagi akan panen, sebagian buahnya sudah banyak yang kering … oh iya kami berdua dengan si Jabrik.

2] Siapa Jabrik itu.

3] Mawardi, si rambut ijuk, yang rambutnya seperti bulu anak babi-hutan itu lhooo.

1] Jangan dipanggil Jabrik, yang lebih keren dan n’jamani, panggil saja Jepri atau Jep

atau kerennya Mr LeGoret …… masuklah Mawardi, sambil ucap salam

3] Ini pak, Jepri teman akrab dan temen cari nafkah, kalau berbarengan rebutan penumpang kalau simpangan tebar salam.

4] Iya pak, saya Mawardi …… sambil bengong mengapa dirinya dipanggil Jepri … pasti olah-lidahnya Kuro.

3] Ini pak, kebetulan saya diangkat jadi wakil pembantu penghulu oleh kades, pertimbangannya setiap hari lewat jalan ini, bahasanya pak penghulu Kayim menghantar berkas dan calon pengantin ke KUA.

1] Berikan ke Neng Jamila biar dicatat dalam pendaftaran, terus mana calon pengantinnya.

3] Nanti ba’da zhuhur sekitar jam 13.00, ‘sehabis pulang sekolah kata Haji Karim’

1] Coba kesinikan dahulu berkasnya, berarti calon istri masih dibawah usia 21 Tahun, … kalau begitu sekalian dengan Walinya diajakm ke sisni.

3] Ini pak, … memang umurnya hampir menginjak usia 17 Tahun, kalau dihitung sih baru berumur 16 tahun lebih 11 bulan, konon katannya pernah tidak naik kelas sekali, teman temanya sih sudah pada masuk sekolah SLTA, padahal minggu depan ia baru akan mengikuti Ujian Nasional SLTP-nya. Habis ujian terus mancari Ijab-Sah, walau belum ketahuan lulus-tidaknya sekolah, yang penting Sah menjadi seorang istri.

2] Cita cita yang mulya itu, gak banyak keinginan, cuma satu keinginan Jadi Pengantin, jadi ibu rumah tangga, umur 40 tahunan sudah jadi nenek-nenek gak seperti kita umur 30 tahunan baru dapat seorang anak.

1] Kalau cepat hamil itu beresiko atas kesehatan dan keselamatan diri dan bayinya.

3] Beresiko akibat lelaki, kata saudara kita serumpun pelancong dari Malaysia, yang menamakan Rumah Sakit Bersalin dengan sebutan istilah Hospitel Akibat Lelaki … biar Kuro saja yang ngebawanya ke bu Mila.

……………………………

1] E e e e e, ngomong-ngomong kemarin dulu sehabis acara Maulidan ketika pak Naib habis ceramah katanya datang topan puting beliung, ya ?

3] Barangkali puting beliungnya segan sama pak Naib lagi pula kan ada Yai Podo, Kyai Sopodo yang ahli membelokkan hujan, panas, angin juga topan puting beliung … ketika topan beliung nampak dari kejauhan kelihatan memanjang hendak menyentuh tanah, Yai Podo mengambil janur kering –pucuk daun muda kelapa- dari berenda samping rumahnya dan membakarnya sambil teriak-teriak dan diikuti semua orang … akhirnya puting beliung membelok kearah sebelah dan gak sampai menyentuh tanah … bablas kembali ke awan bergabung dengan mendung.

2] Hebat seperti mbah Marijan, eyang Rosa bin Sakti yang mampu merayu Gunung Merapi agar dapat menahan marahnya.

1] Terus acara maulidannya bagaimana ?

3] Berlanjut, walau agak berantakan tetapi yang datang kembali mengadiri tidak sebanyak sebelum akan datang puting beliung, lebih-lebih yang berlindung di parit, sarung kain maupun jelananya banyak yang gelepotan lumpur. Banyak yang pulang memebersihkan pakaian dan badannya serta tidak datang kembali menghadiri acara yang dilanjutkan kembali.

1] Yang menggantikan KH Izzudin siapa ?

3] Ustaz Abdul Ajiz bin Abul Hamid, S.Ag … guru Madrasah Aliyah.

2] Bagaimana ? bagus ceramahnya !

3] Ya biasa biasa saja, akan tetapi pak penghulu… , ketika ustaz Ajiz mengexpresikan marahnya Abu Lahab dihadapan pemuda Quraisy, kita yang duduk didepan yang kena marah.

2] Marahnya bagaimana ?

3] Abu Lahab marah amat sangat, wajahnya merah padam jidat mengkerut menatap tajam lamban jarang berkedip, bernafaskan seperti habis lari menghidar kejaran air-bah yang dimuntahkan bibir tanggul sungai atau dam/situ penampung air. Sambil berdiri disamping podium marahlah Abu Lahab dan berucap ‘ku-rang ha-jar !’ bersaamaan dengan marahnya di tempelenglah meja podium seperti menepuk serunya gendang oleh ustaz Ajiz, tangan kananya meraih gelas kosong bersampingan botol air yang tergolek kena gonjangan podium. Kami yang duduk didepan terperanjat ikut ketakutan, hilang ngantuk tak ada yang tertawa. Dalam hati aku bertanya ‘apa iya di Arab pada waktu itu sudah ada meja podium, atau barangkali susunan batu pagar pembatas, kalau yang jadi podium itu batu, pasti tangan Abu Lahab akan memar atau jari tangannya akan retak atau patah’.

Kemudian Abu Lahab melanjutkan perintah sambil marah dengan nafas ditarik dalam-dalam dan ngos-ngosan : ’wahai pemuda Quraisy, aku tidak rela, kalau tradisi dan aturan yang telah diturunkan oleh orang tua, puak, nenek tetua kita dirobah oleh Muhammad, tangkap dan hajarlah Muhammad hidup-hidup dan bawalah kehadapanku’. Demikian ucapan itu ditirukankannya, kemudian ia melanjutkan ceramahnya.

Bapak-Ibu Saudara sekalian, rupanya sehabis memerintahkan anak buahnya yang terdiri pemuda pemuda Quraisy Mekah, kebetulan cuaca di Mekah saat itu panas sekali, sekarang juga masih panas, kata ustaz. Kemudia ustaz melanjutkan ceramahnya ‘rupanya Abu Lahab kehausan’ bersamaan dengan ucapannya diambilah botol air kemasan diputar tutupnya yang biru dengan tangan kirinya, diisikanlah air kedalam gelas setinggi setengah lebih sedikit, beginilah bapak ibu saudara Abu Lahab cara meminum, siku tangan kanannya diluruskan kemudian gelas digerakkan menuju bibir, siku perlahan melipat, bibir gelas bersentuhan dengan bibirnya lalu Ustaz berucap “Bismillahir-rohmanir-rohiim”, diminumlah air tersebut oleh Ustaz.

Kami komentari waktu itu, mana yang Ustaz mana yang Abu Lahab, rupanya Abu Lahab ketika mendapat nikmatpun masih teringat kepada Alloh, yang waktu itu Jepri langsung menjidak kepalaku dengan tangannya. ….. Ada jeramahnya yang aku gak ingat syi’ir kata-kata arab yang diucapkan waktu itu, barangkalai Jepri masih ingat.

4] Kalau gak salah begini bunyinya :

# qola kama syaikhuhu qabilatan # imarotul qabaili quraisyan; sebagaimana dikatakan salah seorang Syeh dari suatu qabilah , pemerintahan atau imaroh qabilah-qobilah quraisy. Maksudnya menceriterakan keadaan kondisi Jazirah Arab khususnya daerah Mekah dan sekitarnya bahwa wilayah tersebut dikuasai oleh suku-suku secara kolektif yang disebut dengan Syeh atau Amir, tiap-tiap suku mempunyai daerah atau wilayah kekuasaan tertentu ada yang menguasai Ka’bah, menguasai Sumur Zam-Zam, menguasai Pasar Ukaz, mengasai alur jalan raya keluar-masuk kota Mekah, menguasai padang rumput musiman. Sedangkan kekuasaaan kerajaan besar yang nmenguasai sekitar Mekah dan Jazirah Arab, sebelah Utara Kerajaan Romawi, Timur Kerajaan Persia Sebelah Barat dan Selatan Kerajaan Habsy.

Amir atau Kepala Pemerintahan sebagai istilah yang terdapat dalam al Qur’an, sepadan dengan istilah Malik, Kaesar, Raja atau Presiden, yang harus ditaati setelah toat kepada Alloh dan Rasul-Nya, sebagaimana tersebut dalam surah an-Nisa.

#“Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Alloh dan ta’atilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Alloh (al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jikia kamu benar-benar beriman kepada Alloh dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. QSA :4 ; 59

Itulah gambaran pemerintahan kolektif di jazirah arab pada masa jahiliyah sebelum kelahiran nabi Muhammad, ada satu syair jahiliyah lagi yang dilantumkan Ustaz Abdul Ajis bin Abdul Hamid

#“muhmarrotun mushfarrotun fakaanaha # ‘ushubun tayammanu fil wagho wa tamadhdhoru; merah dan kuning seolah-olah bunga-bunga, itu seperti bendera orang-orang Yaman dan Mudhor yang sedang berperang.

Syair Jahiliyah ini menceriterakan peperangan antara orang Adnan Quraisy Mekah yang dipimpin oleh qabilah Mudlor dengan orang Yaman wilayah kekuasaan Habsy. Pasukan Mekah menggunakan Sorban warna Merah sedangkan orang Yaman menggunakan Sorban warna Kuning, seperti mengayak atau mencampur aduk bunga mawar dengan bunga cempaka atau flamboyant.

Gambaran patriotisme dan nasionalisme Qurais ketika menghadapi serbuan tentara Yaman, dibawah pimpinan qabilah Mudhor yang didukung qabilah-qabilah yang lain, sama-sama menganakan Sorban Merah, kemenangan sudah pasti ditangan Mudhor.

3] Kalau aku jadi panglimanya pasukan Yaman, anak buahku akan kusuruh memakai dua sorban, sorban kuning diluar sorban merah didalam, hanya saja sebagian perisai atau pakai ikat perut warna kuning atau warna lain yang penting ada tanda untuk Yaman, begitu dekat dengan pasukan Mudhor kita lepas sorban kuning, pasti bingunglah pasukan Mudhor.

2] Itu namanya melanggar etika atau permainan perang.

3] Perang itu kan menang-kalah, yang penting menang …

1] Terus apa lagi kata Ustaz

3] Rupanya keluarga nabi Muhammad termasuk golongan terpelajar dan terpandang pada masa itu, waktu ibunda Aminah mengandung beliau, Aminah sering konsultasi ke ahli kesehatan wanita atau tobib kusus ibu dan anak-anak yang disebut as Syifa dan kelahirannyapun ditolong oleh as-Syifa ‘Umi Abdi Rahman’ namanya, ketika pusernya diikat dan dipotong lalu ditaburi serbuk berupa tepung bongkol kunyit India, ramuan ma’jun dari akar-akar buah bunga kulit biji tumbuhan, madu, nabis (perahan anggur yang difermentasikan) kalau gak ada nabis biasanya diganti air tape gandum sebagai obat habis bersalin penyegar badan untuk ibunya sehabis kelelahan mengandung dan melahirkan, sedangkan untuk bayi diberikan madu atau rubath (buah korma yang diperas dan dijemur hingga kental seperti madu).

Beberapa bulan kemudian bayi Aminah -Nabi Muhammad- disusukan kepada orang yang kebetulan habis melahirkan ‘Halimah Sa’diyah’ namanya dan air susunya kebetulan berkelebihan, jadi ia menyusu ASI hingga usia dua tahun lebih sedikit, tidak meminum air susu domba atau onta kecuali sehabis disapih.

4] Katanya Nabi Muhammad adalah keturunan dari dua orang korban yang akan dipersembahkan kepada Tuhan, pertama keturunan Nabi Ismail yang kedua keturunan Abdulloh. Abdulloh dinazarkan oleh Abdul Muntholib akan disembelih sebagai korban untuk mendekatkan diri kepada Alloh, namun Abdul Mutholib mencabut nazar/sumpah tersebut dengan cara diundi namanya azlam, dua batang anak panah dimasukkan dalam tabung layaknya mengundi arisan satu tertulis Abdulloh satu tertulis onta 10 ekor. Setelah diundi yang keluar nama Abdulloh berarti Abdul Mutholib harus menebus dengan 10 ekor onta, batang anak panah terus dikocok dan diundi hingga sampai 9 kaliyang keluar bertuliskan Abdulloh, berarti tebusan mencabut sumpah/nazarnya harus ditebus dengan 90 ekor onta, begitu undian ke sepuluh barulah keluar batang anak panah yang bertuliskan 10 ekor onta, dengan demikian berakhirlah undian itu dan Abdul Mutholib wajib menebus nazarnya dengan berkorban 100 (seratus) ekor onta sebagai pengganti korban terhadap Abdulloh putranya.

Tradisi bernazar atau berkorban kepada Tuhan, sebagai imbalan terkabul atau terpenehui do’a dan harapan, berupa menyembelih anak yang disayangi berlanjut hingga Nabi Muhammad di utus jadi Rasul. Tradisi milah Ibrohim seperti Towaf , Sa’i , Hitan dan berkorban masih saja berlangsung, bahkan Sahabat Abu Bakar dan Umar-pun pernah mengorbankan anak wanitanya sebelum mereka menjadi muslim. Milah Ibrohim di-revival/ihya’kan Nabi Muhammad dalam bentuk lain, hanya saja berkorban dalam bentuk/wujud manusia dilarang oleh Nabi Muhammad atas petunjuk dan bimbingan wahyu dari Alloh SWT.

3] Tapi ada sunnah Nabi dan ayat alQur’an ketika disampaikan Ustaz, bukan didengar bahkan disoraki karena tidak disukai oleh ibu-ibu, Alloh itu merintahkan kawin 4 atau 3 atau 2 kalau tidak dapat adil seorang perempuan saja.

2] Bukan itu maksudnya, bahwa Nabi Muhammad mensunahkan untuk menikah, tidak menikah atau tidak kawin pun tidak apa-apa.

4] Benar pak penghulu, bahkan ibu-ibu pada mengidolkan ibu rumah tangga seperti Siti Khodijah, sebagai istri pendamping suka dan duka Nabi Muhammad, berani berkorban jiwa-raga dan bendanya demi pada suami tercinta, boleh kawin semau suaminya asal setelah wafat dirinya.

3] Ini mengajari do’a jelek, agar istri yang tidak mau dimadu agar cepat-cepat mati.

1] Itu kan pemahaman Kuro, dan perkawinan atau pernikahan yang Sakinah adalah perkawinan yang seumur hidup, siapa yang wafat duluan yang hidup kalau mau boleh kawin lagi. …

-mic-